Sabtu, 13 Februari 2010

Aku, Kamu dan Dia Part 1

Aku tak tahu apakah tindakanku ini benar atau salah, hanya saja aku melakukan hal sesuai dengan kata hatiku. Aku tak bermaksud mengkhianatinya, memfitnahnya apalagi berbuat jahat padanya. Aku hanya ingin bersikap apa adanya sesuai dengan posisiku, sebagai teman dan rival.

Aku tak tahu kalau sifat ini suatu saat akan menyakitimu dan dia. Meski kujelaskan dengan beribu kata kau pasti tak akan menerimanya karena mata dan hatimu memang sudah tak mau melihat dan menerimaku.

Seperti biasanya selesai pulang kuliah, aku selalu pulang ke asrama. Aku tak pernah menyibukkan diriku di kampus seperti halnya kebanyakan temanku. Mungkin aku bukan tipe outdoor melainkan tipe indoor, namun bukan berarti aku anti sosial.

Kulihat message di ponselku seperti biasa selalu kosong, kalau pun tak kosong pasti terdapat message dari teman-teman kuliahku yang menjarkom (jaringan komunikasi) kalau ada sesuatu yang penting dan karena alasan itulah aku secara berkala membuka ponselku.

Kuletakkan tas punggungku di meja belajar dan aku segera mengganti pakaian kuliahku dengan pakaian yang biasa kupakai di kamar asrama ini. Kamar ini cukup luas jika hanya untuk diriku. Memang kamar ini didesain untuk ditempati dua orang. Aku tak tahu entah kenapa sampai hari ini hanya aku saja yang menempati kamar ini. Kata bapak pengurus asrama, teman sekamarku masih belum ada. Mungkin nanti suatu saat jika ada mahasiswa lain yang mendaftar maka ia menjadi teman sekamarku.

Aku menghela napas panjang sambil melihat langit-langit temat tidur di atasku. Model tempat tidur di asrama ini memang bersusun dan aku tentu saja tak mau tidur di tempat tidur di atas.
Ponsel yang kuletakkan di dekat tempat tidurku bergetar. Dengan malas aku pun meraihnya.

Terdapat sebuah message dari Bayu, teman SMAku.

Hai

Melihat messagenya yang cuma berisi kata ‘Hai’ membuatku tersenyum.

Ada apa sih nih anak? pikirku dalam hati.

Jemariku mengetikkan balasan messagenya dengan cepat.

Kenapa? Tumben SMS?

Tak berselang ponselku kembali bergetar

Gpp. Cuman pengen tahu kabarmu aja. Gimana kuliahnya?

Aku pun membalas messagenya kembali

Hem, baik aja. cm ada 1 matkul yang mengenaskan... T.T masa tiap kuis yg 5 menitan ak dapet
telur ceplok. Gimana nih.... T.T

Smsan kami pun berlanjut hingga beberapa kali.

Bayu memang sangat ramah pada semua orang tanpa terkecuali, tipe orang yang selalu bekerja
keras dan bertanggung jawab. Dia memiliki reputasi yang bagus untuk setiap orang. Baik, ramah dan selalu konsisten pada hal apa pun.

Aku selalu ingin menjadi orang seperti Bayu yang bisa ramah pada semua orang, yang bisa memperlakukan orang lain dengan layak dan ia sensitif terhadap perasaan teman-temannya. Berbeda dengan diriku yang selalu terpaku pada duniaku sendiri, selalu merasa kesepian meskipun aku telah memiliki banyak sahabat dan tak bisa mempercayai orang lain seperti orang lain mempercayaiku.

Aku menyukai pribadi Bayu, menyukai setiap sikap yang selalu dia tunjukkan padaku namun aku tak tahu terkadang aku sedikit cemburu saat Bayu bersikap hal yang sama pada cewek lain selain aku. Aku memang menyukai Bayu tapi aku tak tahu perasaan apa yang ada di hatiku.

Cinta?

Pasti bukan!

Aku yakin kalau perasaan ini bukan cinta, mungkin ini perasaan sahabat yang takut sahabatnya
diambil orang lain? Mungkin sama seperti perasaan anak kecil yang takut mainannya terambil orang lain.

Entahlah aku juga tak tahu, tapi aku yakin perasaan ini bukan cinta.

Sebab kalau aku mencintai, aku tak mungkin bisa menjadi sahabatnya. Dialah orang yang paling aku percayai, sebelum aku bisa mempercayai orang lain. Dialah orang yang paling aku andalkan sebelum aku bisa mengandalkan orang lain. Bagiku dia segalanya, sahabat, teman dan orang yang aku kagumi tapi bukan sebagai seorang kekasih.

Aku tak tahu sampai kapan perasaan ini akan terus berlanjut.




Tidak ada komentar:

Visitor simegs

free counters